Beban Mahkamah Konstitusi Dalam Memutus Perselisihan Tentang Hasil Pemilihan Umum Serentak 2024
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName##
https://doi.org/10.32503/diversi.v8i2.3024
Abstrak
Penelitian ini mengkaji tentang model ideal bagi pelaksanaan Pemilihan Umum 2024. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis model Pemilu serentak merupakan pilihan ideal bagi pelaksanaan Pemilihan Umum 2024 dan menganalisis beban Mahkamah Konstitusi dalam memutus sengketa hasil Pemilihan Umum serentak 2024. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model Pemilu serentak yang lebih ideal adalah dengan memisahkan Pemilu tingkat nasional dan Pemilu tingkat lokal. Model Pemilu serentak 2024 akan menambah beban Mahkamah Konstitusi dalam memutus perselisihan tentang hasil Pemilu, seperti beban waktu, beban perkara yang masuk, dan beban Sumber Daya Manusia yang menangani dan memutus sengketa hasil Pemilu serentak.Referensi
1. Buku
Abdul Mukhti Fajar. Hukum Konstitusi Dan Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, 2005.
Amiruddin, and Zaenal Asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004.
Muda, Iskandar. PERKEMBANGAN KEWENANGAN KONSTITUSIONAL MAHKAMAH KONSTITUSI: Cara, Praktik, Upaya-Upaya Perkembangan Dan Prospeknya Di Masa Mendatang, Beserta Pendapat Hukum Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Berdasrkan Komposisi Hakim Konstitusi. Surakarta: CV. KEKATA GROUP, 2020.
Peter Mahmud Marzuki. PENELITIAN HUKUM. Revisi. Jakarta: KENCANA, 2005.
HS, Salim, and Erlies Septiana Nurbani. Penetapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis Dan Disertasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013.
2. Artikel Jurnal Ilmiah
Ahmad, and Novendri M. Nggilu. “Denyut Nadi Amandemen Kelima UUD1945 Melalui Pelibatan Mahkamah Konstitusi Sebagai Prinsip the Guardianof the Constitution.†Konstitusi 16, no. 04 (2019).
Amir, Makmur. “Makna Pemilu/Pilkada Demokratis Dan Efisien Dalam Rangka Penguatan Sistem Pemerintahan Presidensiil.†Jurnal Hukum PRIORIS 2, no. 3 (2016): 141–47. https://doi.org/10.25105/prio.v2i3.336.
Amir, Mushaddiq. “Keserentakan Pemilu 2024 Yang Paling Ideal Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.†Al-Ishlah: Jurnal Ilmiah Hukum 23, no. 2 (2020): 115–31. https://doi.org/10.56087/aijih.v23i2.41.
Amsari, Feri, and Haykal. “DESAIN PEMILU SERENTAK BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 55/PUU-XVII/2019.†Jurnal Bawaslu DKI 1, no. 1 (2016): 119–38.
Asmarudin, Imam, and Imawan Sugiharto. MAHKAMAH KONSTITUSI RI DALAM BINGKAI NEGARA HUKUM INDONESIA (Di Lengkapi Dengan Hukum Acaraanya). Bulakamba, Brebes: DIYA MEDIA GROUP, 2020.
Harefa, Yonata, Haposan Siallagan, and Hisar Siregar. “Urgensi Pembentukan Badan Peradilan Khusus Dalam Penyelesaian Sengketa Hasil Pilkada Langsung.†Nommensen Journal of Legal Opinion 1, no. 01 (2020): 139–52. https://doi.org/10.51622/njlo.v1i01.342.
Hsb, Ali Marwan. “Pemilihan Kepala Daerah Yang Demokratis Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/Puu-Ix/2013.†Legislasi Indonesia 2013, no. 97 (2018): 227–34.
Hutapea, Bungasan. “Dinamika Hukum Pemilihan Kepala Daerah Di Indonesia.†Rechtsvinding 4, no. 1 (2015): 179. http://files/1956/Hutapea - 2015 - DINAMIKA HUKUM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI INDONESI.pdf.
Khotob Tobi Almalibari, Abdul Aziz, and Adrian Febriansyah. “Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Sistem Pemilihan Umum.†Jurnal Rechten : Riset Hukum Dan Hak Asasi Manusia 3, no. 1 (2021): 1–8. https://doi.org/10.52005/rechten.v3i1.21.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. “EVALUASI PEMILU SERENTAK 2019 DAN UPAYA PENGUATAN SISTEM PRESIDENSIAL.†Desember 2019. 2019.
Subiyanto, Achmad Edi. “Pemilihan Umum Serentak Yang Berintegritas Sebagai Pembaruan Demokrasi Indonesia.†Jurnal Konstitusi 17, no. 2 (2020): 355. https://doi.org/10.31078/jk1726.
Sumadi, Ahmad Fadlil. “Independensi Mahkamah Konstitusi.†Jurnal Konstitusi 8, no. 5 (2016): 631. https://doi.org/10.31078/jk851.
Susanto, Andrie. “Studi Integritas Pemilu: Disproporsionalitas Beban Tugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (Kpps).†Tata Kelola Pemilu Di Indonesia 4, no. 1 (2016): 1–23.
Triono. “Menakar Efektifitas Pemilu Serentak†2, no. 2 (2019): 156–64.\
3. Peraturan perundang-undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi
———. Putusan Nomor 14/PUU-XVI/2013 (2013).
———. Putusan Nomor 55/PUU-XVII/2019 (2019).
———. Putusan Nomor 85/PUU-XX/2022 (2022).
4. Media Online
DPR. “Pemungutan Suara Pemilu Disepakati 14 Februari 2024.†Accessed September 30, 2022. https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/37180/t/Pemungutan+Suara+Pemilu+Disepakati+14+Februari+2024.
Kompas.com. “Data Kemenkes: 527 Petugas KPPS Meninggal, 11.239 Orang Sakit.†Accessed October 17, 2022. https://nasional.kompas.com/read/2019/05/16/17073701/data-kemenkes-527-petugas-kpps-meninggal-11239-orang-sakit.
Konstitusi, Mahkamah. “MURI Anugerahkan 3 Rekor Dunia Kepada MK.†Accessed October 17, 2022. https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=15757&menu=2.
KPU. “Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2022.†Accessed September 1, 2022. https://jdih.kpu.go.id/detailkepkpu-526454315277253344253344.
Mahkamah Konstitusi. “Daftar Permohonan Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Tahun 2019.†Accessed September 21, 2022. https://www.mkri.id/index.php?page=web.EFormDetail2019&id=7.
———. “Daftar Permohonan Perkara Pilkada Serentak Tahun 2020.†Accessed September 21, 2022. https://www.mkri.id/index.php?page=web.EFormDetail2020&id=4.
———. “Tahapan, Kegiatan, Dan Jadwal Penanganan Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Tahun 2019.†Accessed September 21, 2022. https://www.mkri.id/index.php?page=web.EFormDetail2019&id=5,.
———. “Tahapan, Kegiatan, Dan Jadwal Penanganan Perkara Pilkada Serentak 2020.†Accessed September 21, 2022. https://www.mkri.id/index.php?page=web.EFormDetail2020&id=6.
Republik Indonesia, Sekertariat Kabinet. “Tingkat Partisipasi Pemilih Dan Pengambilan Kebijakan Di Indonesia.†Accessed September 30, 2022. https://setkab.go.id/tingkat-partisipasi-pemilih-dan-pengambilan-kebijakan-di-indonesia/.
Abdul Mukhti Fajar. Hukum Konstitusi Dan Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, 2005.
Amiruddin, and Zaenal Asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004.
Muda, Iskandar. PERKEMBANGAN KEWENANGAN KONSTITUSIONAL MAHKAMAH KONSTITUSI: Cara, Praktik, Upaya-Upaya Perkembangan Dan Prospeknya Di Masa Mendatang, Beserta Pendapat Hukum Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Berdasrkan Komposisi Hakim Konstitusi. Surakarta: CV. KEKATA GROUP, 2020.
Peter Mahmud Marzuki. PENELITIAN HUKUM. Revisi. Jakarta: KENCANA, 2005.
HS, Salim, and Erlies Septiana Nurbani. Penetapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis Dan Disertasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013.
2. Artikel Jurnal Ilmiah
Ahmad, and Novendri M. Nggilu. “Denyut Nadi Amandemen Kelima UUD1945 Melalui Pelibatan Mahkamah Konstitusi Sebagai Prinsip the Guardianof the Constitution.†Konstitusi 16, no. 04 (2019).
Amir, Makmur. “Makna Pemilu/Pilkada Demokratis Dan Efisien Dalam Rangka Penguatan Sistem Pemerintahan Presidensiil.†Jurnal Hukum PRIORIS 2, no. 3 (2016): 141–47. https://doi.org/10.25105/prio.v2i3.336.
Amir, Mushaddiq. “Keserentakan Pemilu 2024 Yang Paling Ideal Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.†Al-Ishlah: Jurnal Ilmiah Hukum 23, no. 2 (2020): 115–31. https://doi.org/10.56087/aijih.v23i2.41.
Amsari, Feri, and Haykal. “DESAIN PEMILU SERENTAK BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 55/PUU-XVII/2019.†Jurnal Bawaslu DKI 1, no. 1 (2016): 119–38.
Asmarudin, Imam, and Imawan Sugiharto. MAHKAMAH KONSTITUSI RI DALAM BINGKAI NEGARA HUKUM INDONESIA (Di Lengkapi Dengan Hukum Acaraanya). Bulakamba, Brebes: DIYA MEDIA GROUP, 2020.
Harefa, Yonata, Haposan Siallagan, and Hisar Siregar. “Urgensi Pembentukan Badan Peradilan Khusus Dalam Penyelesaian Sengketa Hasil Pilkada Langsung.†Nommensen Journal of Legal Opinion 1, no. 01 (2020): 139–52. https://doi.org/10.51622/njlo.v1i01.342.
Hsb, Ali Marwan. “Pemilihan Kepala Daerah Yang Demokratis Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/Puu-Ix/2013.†Legislasi Indonesia 2013, no. 97 (2018): 227–34.
Hutapea, Bungasan. “Dinamika Hukum Pemilihan Kepala Daerah Di Indonesia.†Rechtsvinding 4, no. 1 (2015): 179. http://files/1956/Hutapea - 2015 - DINAMIKA HUKUM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI INDONESI.pdf.
Khotob Tobi Almalibari, Abdul Aziz, and Adrian Febriansyah. “Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Sistem Pemilihan Umum.†Jurnal Rechten : Riset Hukum Dan Hak Asasi Manusia 3, no. 1 (2021): 1–8. https://doi.org/10.52005/rechten.v3i1.21.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. “EVALUASI PEMILU SERENTAK 2019 DAN UPAYA PENGUATAN SISTEM PRESIDENSIAL.†Desember 2019. 2019.
Subiyanto, Achmad Edi. “Pemilihan Umum Serentak Yang Berintegritas Sebagai Pembaruan Demokrasi Indonesia.†Jurnal Konstitusi 17, no. 2 (2020): 355. https://doi.org/10.31078/jk1726.
Sumadi, Ahmad Fadlil. “Independensi Mahkamah Konstitusi.†Jurnal Konstitusi 8, no. 5 (2016): 631. https://doi.org/10.31078/jk851.
Susanto, Andrie. “Studi Integritas Pemilu: Disproporsionalitas Beban Tugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (Kpps).†Tata Kelola Pemilu Di Indonesia 4, no. 1 (2016): 1–23.
Triono. “Menakar Efektifitas Pemilu Serentak†2, no. 2 (2019): 156–64.\
3. Peraturan perundang-undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi
———. Putusan Nomor 14/PUU-XVI/2013 (2013).
———. Putusan Nomor 55/PUU-XVII/2019 (2019).
———. Putusan Nomor 85/PUU-XX/2022 (2022).
4. Media Online
DPR. “Pemungutan Suara Pemilu Disepakati 14 Februari 2024.†Accessed September 30, 2022. https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/37180/t/Pemungutan+Suara+Pemilu+Disepakati+14+Februari+2024.
Kompas.com. “Data Kemenkes: 527 Petugas KPPS Meninggal, 11.239 Orang Sakit.†Accessed October 17, 2022. https://nasional.kompas.com/read/2019/05/16/17073701/data-kemenkes-527-petugas-kpps-meninggal-11239-orang-sakit.
Konstitusi, Mahkamah. “MURI Anugerahkan 3 Rekor Dunia Kepada MK.†Accessed October 17, 2022. https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=15757&menu=2.
KPU. “Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2022.†Accessed September 1, 2022. https://jdih.kpu.go.id/detailkepkpu-526454315277253344253344.
Mahkamah Konstitusi. “Daftar Permohonan Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Tahun 2019.†Accessed September 21, 2022. https://www.mkri.id/index.php?page=web.EFormDetail2019&id=7.
———. “Daftar Permohonan Perkara Pilkada Serentak Tahun 2020.†Accessed September 21, 2022. https://www.mkri.id/index.php?page=web.EFormDetail2020&id=4.
———. “Tahapan, Kegiatan, Dan Jadwal Penanganan Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Tahun 2019.†Accessed September 21, 2022. https://www.mkri.id/index.php?page=web.EFormDetail2019&id=5,.
———. “Tahapan, Kegiatan, Dan Jadwal Penanganan Perkara Pilkada Serentak 2020.†Accessed September 21, 2022. https://www.mkri.id/index.php?page=web.EFormDetail2020&id=6.
Republik Indonesia, Sekertariat Kabinet. “Tingkat Partisipasi Pemilih Dan Pengambilan Kebijakan Di Indonesia.†Accessed September 30, 2022. https://setkab.go.id/tingkat-partisipasi-pemilih-dan-pengambilan-kebijakan-di-indonesia/.
Diterbitkan
2022-12-30
##submission.howToCite##
RAIHAN, Muhammad; NASUTION, Ali Imran.
Beban Mahkamah Konstitusi Dalam Memutus Perselisihan Tentang Hasil Pemilihan Umum Serentak 2024.
DIVERSI : Jurnal Hukum, [S.l.], v. 8, n. 2, p. 304 - 332, dec. 2022.
ISSN 2614-5936.
Tersedia pada: <https://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/Diversi/article/view/3024>. Tanggal Akses: 22 dec. 2024
doi: https://doi.org/10.32503/diversi.v8i2.3024.
Bagian
Articles
##submission.license.cc.by-sa4.footer##
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons (CC BY-SA 4.0) yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) karena proses penyerahan tersebut dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan lebih awal dan lebih besar.