Pertumbuhan Beberapa Galur Ayam Lokal Fase Starter Yang Dipelihara Pada Kandang Slat Dan Litter
Abstract
Ternak dengan kemampuan genetik bersama dengan lingkungan akan mengekpresikan fenotip yang berbeda (P = G + L + GL). Penelitian dilakukan selama 1 bulan diUsaha Peternakan rakyat Amahusu Kota Ambon. Ternak digunakan adalah fase starter berjumlah 72 ekor berumur 3 minggu dengan bobot awal rata-rata 80 gram. Alat yang digunakan :timbangan digital, tempat makan, minum, kandang, hygrometer, thermometer. Kandang yang digunakan :12 lantai slat dan 12 lantai litter berukuran 50 x 50 M, air minum, litter (ampas kayu), pakan komersial. Metode penelitian adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial (3x2x4). Faktor G adalah galur terdiri dari 3 level: 1. G1 = Ayam Arab, 2. G2 = Ayam super, 3. G3 = Ayam kampung, dengan jenis kelamin betina Faktor L adalah jenis kandang yang terdiri dari 2 level, yaitu : 1. L1 = lantai slat; 2. L2 = lantai litter. Konsumsi pakan ternak memberi pengaruh nyata pada jenis lantai (P<0,05) dan pada galur memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01), pada konsumsi air minum, pertambahan bobot badan dan konversi pakan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan ayam kampung. Tidak ada pengaruh interaksi galur dengan jenis lantai, namun hasil rata-rata konsumsi pakan memperlihatkan interaksi yang tertinggi adalah pada G1L2 dan angka terendah adalah pada G3L2, sedangkan rata-rata PBB dari galur dengan jenis lantai memperlihatkan interaksi tertinggi pada G2L1 sebesar 74,87 sedangkan terendah G3L2 adalah 58,75 gram.Pertambahan bobot badan yang tinggi pada lantai slat yaitu rata-rata 70,20 gram per ekor/ minggu, untuk galur adalah galur super 72,56 gram sedangkan konversi pakan yang efisien yaitu lantai litter 4,48 dan galur super 3,8 gram.
References
Beauchemin, K.A and L. Holtshausen, 2010. Developments in Enzyme Usage in Ruminants. CAB International 2011. Enzymes in Farm Animal Nutrition, 2nd Edition (eds M.R. Bedford and G.G. Partridge).
BPS, 2016 .Statistik Peternakan 2000-2006.www. bps.com.id.
Budiarta, D. H., E. Sudjarwo dan N. Cholis. 2014. Pengaruh kepadatan kandang terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan pada ayam pedaging. J. Ternak Tropika, Vol. 15 (2): 31-35.
Darmau, M., 2018. Pertumbuhan Beberapa Galur Ayam Lokal Fase Starter yang Dipelihara pada Kandang Slat dan Litter. Skripsi, Ambon, Universitas Pattimura.
Harimurti , 2016. Pengaruh Level Protein Pakan Yang Berbeda Pada Masa Starter Terhadap Penampilan Ayam Kampung Super .Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(3): 256-262, Agustus 2016
Indra, G. K., Achmanu dan A. Nurgiartiningsih. 2013. Performa produksi ayam arab (Gallus turcicus)berdasarkan warna bulu. J. Ternak Tropika, Vol. 14 (1): 8-14.
Liswulandari. L., Opi Ari N.K., (2018). Pengaruh Berbagai Bahan Alas Kandang Terhadap Penampilan Produksi. Aves, Jurnal Ilmu Peternakan, 12(1), 32-40. https://doi.org/10.35457/aves.v12i1.1132 38
Nuraini H., 2013. Arti Jenis, Bangsa, Slag, Tipe, Varietas Dan Strain Dalam Peternakan. http://c-31120062.blogspot.com/2013/06/istilah-penting-dalam-ilmu-peternakan.html(di akses 10 Agustus 2017).
Sondakh, E.I., Najoan, M., Tangkau, L., dan Utiah, W. 2015. Pengaruh Tiga Macam Ransum dan Sistem Alas Kandang Yang Berbeda Terhadap Performans Ayam Pedaging. Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Qurniawam Arief and Afnan, 2016. Performa Prodduksi Ayam Pedaging pada lingkungan Pemeliharaan dengan ketinggian yang berbeda. Jurnal Veteran 17(4) pp.622-633 veteriner 2016.
Saputra Ahmad Bayu, Papilaya Becomien.J., Rajab, 2021. Estimasi Komponen Ragam Dan Heritabilitas Bobot Badan Dan Pertambahan Bobot Badan Ayam Lokal Fase Awal. Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman, Vol.9 No.2 Oktober 2021, Hal.67-74.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.