Karakteristik Kualitas Susu Sapi Friesian Holstein Hasil Pemerahan Pagi dan Sore di KUD Argopuro Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo
Abstract
ABSTRAK
Perkembangan industri susu nasional sangat dipengaruhi oleh tingkat produksi dan kualitas susu. Sapi perah Friesian Holstein (FH) merupakan penyumbang terbesar penghasilan susu segar di dalam negeri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik kualitas susu sapi segar yang ada di Rumah Susu KUD Argopuro Krucil. Pengujian kualitas susu sapi segar yang dilakukan di Rumah Susu KUD Argopuro Krucil meliputi Uji Berat Jenis (BJ), alkohol, karbonat, antibiotik, Methylene Blue Reduction Test (MBRT) yang dilakukan dua kali sehari yaitu di pagi hari dan sore hari, serta uji lemak/fat yang dilakukan setiap periode atau 2 kali dalam 1 bulan. Nilai BJ pagi hari yaitu 1,0240 g/mL dan sore hari 1,0230 g/mL. Pengujian alkohol, karbonat, dan antibiotik pagi dan sore hari memiliki hasil negatif menunjukkan tidak adanya kandungan alkohol, karbonat, dan antibiotik dalam susu sapi segar. Hasil pengujian MBRT pagi dan sore hari menunjukkan lama masa perubahan warna selama 4 jam sehingga masuk dalam grade 1. Kandungan lemak yang dihasilkan rata-rata 4,1%.
Kata Kunci : Alkohol, Antibiotik, Berat Jenis, Karbonat, MBRT
ABSTRACT
The development of the national dairy industry is strongly influenced by the level of production and quality of milk. Friesian Holstein (FH) dairy cows are the largest contributor to domestic fresh milk production. The purpose of this study was to determine the quality characteristics of pure cow’s milk in the dairy barn KUD Argopuro Krucil. Testing the quality of fresh cow’s milk at dairy barn KUD Argopuro Krucil includes a specific gravity test (BJ), alcohol, carbonate, antibiotics, Methylene Blue Reduction Test (MBRT) which is carried out twice a day, in the morning and evening, as well as a Fat test which is carried out every period. or 2 times in 1 month. The BJ test value in the morning were 1.0240 g/mL and 1.0230 g/mL in the afternoon. Alcohol, carbonate, and antibiotic tests in the morning and evening had negative results indicating the absence of alcohol, carbonate, and antibiotics in fresh cow’s milk. MBRT test value in the morning and evening averages 4 hours into grade 1. The fat test performed produces an average of 4.1%.
Keywords: Alcohol, Antibiotics, Carbonate, MBRT, Specific gravity,
References
Ceballo,dkk. 2013. Genetic evalutions of lactation persistency for five breeds of dairy cattle. J. Dairy Sci. 92: 2248-2258.
Christi, R. F., Tasripin, D. S., & Elfakhriano, H. F. 2022. Evaluasi Kandungan Mutu Fisik dan Kimia Susu Sapi Perah Friesian Holstein DI BPPIB TSP Bunikasih. ZIRAA'AH Majalah Ilmiah Pertanian, 47(2), 236-246.
Debnat,dkk. 2013. Modeling extended lactations of Holstein. J. Dairy Sci. 90: 3924-3936.
Detha, Annytha. 2014. Pengujian Residu Antibiotik pada Susu. Jurnal Kajian Veteriner, 2 (2): 203-208.
Dwitania, D. C dan I. B. N. Swacita. 2013. Uji didih, alkohol dan derajat asam susu sapi kemasan yang dijual di pasar tradisional Kota Denpasar. Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana. Indonesia Medicus Veterinus2(4):437—444
FSSAI. 2015. Manual Methods of Analysis of Food : Milk and Milk Products. http://old.fssai.gov.in/Portals/0/Pdf/Draft_Manuals/MILK_AND_MILK_PRODU CT S.pdf (Diakses pada 29 Maret 2023)
Kristanti et al. 2015. Phylogenetic Tree and Heat Resistance of Thermoduric Bacteria Isolated from Pasteurization Milk in Indonesia. International Journal of Biosciences. 6 (11): 87-98.
Kristanti, dkk. 2017. Peningkatan Kemampuan Berproduksi Susu Sapi Perah Laktasi Melalui Perbaikan Pakan dan Frekuensi Pemberiannya. JITV. 6 (2) : 76-82.
Prabowo, H., E dan R., P, Sudarsono. 2010. Produk Olahan Susu. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Sudono, A., Rosdiana R.F., B.S. 2013. Beternak Sapi Perah secara Intesif. Jakarta (ID):Agromedia Pustaka.
Suhendra, D., Nugraha, W. T., Nugraheni, Y. L., & Hartati, L. (2020). Korelasi kadar lemak dan laktosa dengan berat jenis susu sapi friesian holstein di kecamatan Ngablak kabupaten Magelang. Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak Dan Tanaman, 8(2), 88-91.
Sutrisna, D.Y., I. K. Suada dan I. P. Sampurna. 2014. Kualitas susu kambing selama penyimpanan pada suhu ruang berdasarkan berat jenis, uji didih, dan kekentalan. J Veteriner 3(1) : 60--67.
Taufik, E., G. Hildebrandt, J. N. Kleer, T. I. Wirjantoro, K. Kreausukon, K. H. Zessin, M. P. O. Baumann, dan F. H. Pasaribu.2011. Microbiological quality of raw goat milk in Bogor, Indonesia. Media Peternakan. 43: 105-110.
Vidyanto, T., Sudjatmogo, S., & Sayuthi, S. M. (2016). Tampilan Produksi, Berat Jenis, Kandungan Laktosa dan Air Pada Susu Sapi Perah Akibat Interval Pemerahan yang Berbeda. Animal Agriculture Journal, 4(2), 200-203.
Wibowo,2014. Analisis Kelayakan Usaha Susu Sapi Murni pada Perusahaan Rahmawati Jaya. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Widodo, H. S., Astuti, T. Y., & Soediarto, P. (2020). Perbandingan Dampak Laktosa dan Mineral Terhadap Berat Jenis Susu Sapi dan Kambing di Kabupaten Banyumas. Prosiding, 9(1).
Wiranti, N., Wanniatie, V., Husni, A., & Qisthon, A. (2022). Kualitas Susu Segar pada Pemerahan Pagi dan Sore. Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals), 6(2), 123-128.
Zain, W. N. H. 2013. Kualitas Susu Kambing Segar di Peternakan Umban Sari dan Alam Raya Kota Pekanbaru. Fakultas Pertanian dan Peternakan. UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Riau.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.