Pengendalian Biaya Kualitas dengan Pendekatan Zero Defect untuk Meningkatkan Laba Perusahaan (Studi Kasus Pada CV. Tri Mulya Onix, Tulungagung)

  • Fitri Solaeka Universitas Islam Kadiri Kediri

Abstract


  1. Tri Mulya Onix adalah perusahaan yang bergerak dalam industri kerajinan marmer (onix). Tujuan yang hendak dicapai dengan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengendalian biaya kualitas dengan pendekatan zero defect dapat digunakan untuk meningkatkan laba perusahaan. Pelaksanaan pengendalian biaya kualitas dengan pendekatan zero defect secara tepat dan efektif dapat berdampak pada tingkat kegagalan yang semakin menurun dan biaya kualitas dapat ditekan serendah-rendahnya, yaitu dengan batas maksimal biaya kualitas tidak boleh lebih dari batas toleransi sebesar 2,5% dari penjualan. Hal tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi laba perusahaan.


 


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tentang jenis produk, harga jual produk, proses produksi, sejarah perusahaan, struktur organisasi, laporan biaya kualitas, dan laporan Laba rugi tahun 2009 sampai dengan 2011. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah berupa Analisis diskriptif kuantitatif, yaitu dengan menghitung dan sekaligus menguraikan hasil penelitian. Langkah-langkah dalam melakukan analisis berawal dari mengitung biaya kualitas dengan analisis presentase kualitas dari penjualan, menghitung pengendalian biaya kualitas dengan pendekatan zero defect dengan toleransi 2,5%, membuat laporan laba rugi yang menggunakan biaya kualitas dengan pendekatan zero defect dibandingkan dengan laporan laba rugi perusahaan, membuat analisis hasil perbandingan.


 


Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan pengendalian biaya kualitas dengan menggunakan pendekatan zero defect akan berpengaruh pada laba perusahaan. Hal ini dapat dilihat Dari membandingkan antara laporan laba-rugi perusahaan yang belum diperhitungkan biaya kualitas menggunakan zero defect dengan laporan laba-rugi yang sudah diperhitungkan biaya kualitas menggunakan zero defect dapat diketahui bahwa laba operasi mengalami peningkatan yaitu tahun 2009 sebesar Rp.25.426.925,00 (Rp. 1.062.943.172,00 – Rp. 1.037.516.247,00), pada tahun 2010 sebesar Rp.10.582.750,00 (Rp.2.203.384.526,00 – Rp.


 


2.192.801.776) sedangkan pada tahun 2011 sebesar Rp. 5.300.375,00 (Rp. 3.013.200.517 – Rp.3.007.900.142,00). Dengan hasil tersebut membuktikan bahwa pegendalian biaya kualitas dengan pendekatan zero defect dapat meningkatkan laba perusahaan.

Published
2020-01-29
How to Cite
SOLAEKA, Fitri. Pengendalian Biaya Kualitas dengan Pendekatan Zero Defect untuk Meningkatkan Laba Perusahaan (Studi Kasus Pada CV. Tri Mulya Onix, Tulungagung). Jurnal Ilmiah Cendekia Akuntansi, [S.l.], v. 1, n. 2, p. 45-51, jan. 2020. ISSN 2338-3593. Available at: <https://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/CendekiaAkuntansi/article/view/818>. Date accessed: 21 dec. 2024.