ANALISIS KINERJA KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kinerja Keuangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar Tahun 2016-2019 dilihat dari Rasio Kemandirian, Rasio Efektivitas dan Rasio Efisiensi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan perhitungan rumus Rasio Kemandirian, Rasio Efektivitas dan Rasio Efisiensi. Hasil analisis menunjukan bahwa Kinerja Keuangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar Tahun 2016-2019 dilihat dari Rasio Kemandirian dapat dikategorikan Mandiri, karena rata-rata rasio Kemandiriannya sebesar 96,66%. Rasio Efektivitas tergolong kurang efektif karena belum memenuhi target tiap tahunnya. Sedangkan Rasio Efisiensi tidak bisa dihitung dengan rumus rasio efisien karena biaya yang dikeluarkan untuk Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar biaya yang dikeluarkan bukan dari hasil Pendapatan Asli Daerah melainkan dari APBD. Maka dari itu Rasio Efisien di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar tidak bisa didefinisikan kinerja keuangannya.
ABSTRACT
This study aims to see the financial performance of the Blitar Regency Industry and Trade Service 2016-2019 seen from the Independence Ratio, Effectiveness Ratio and Efficiency Ratio. This research is a quantitative quantitative research. This research was conducted at the Industry and Trade Office of Blitar Regency. Data collection using the documentation method. The technical analysis of the data used is descriptive quantitative with the calculation of the formula of the independence ratio, effectiveness ratio and efficiency ratio. The results of the analysis show that the Financial Performance of the Blitar Regency Industry and Trade Service 2016-2019 seen from the Independence Ratio can be categorized as Independent, because the average ratio of Independence is 96.66%. The effectiveness ratio is classified as less effective because it has not met the target each year. Meanwhile, the efficiency ratio cannot be calculated using the efficient ratio formula because the costs incurred for Regional Original Revenue at the Blitar Regency Industry and Trade Service are not the costs incurred from the original Regional Revenue but from the APBD. Therefore, the Efficient Ratio in the Office of Industry and Trade in Blitar Regency cannot be defined for its financial performance.