Strategi Pengembangan Industri Kecil Bakso Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk

  • Witri Januarista Magister Agribisnis, Universitas Islam Kadiri

Abstract

Penelitian ini  dilaksanakan pada Industri Kecil Bakso di 3 (tiga) Desa yaitu Desa Loceret, Desa Bajulan dan Desa Jatirejo Kecamatan Loceret  Kabupaten Nganjuk  Propinsi Jawa Timur, mulai 15 Maret – 15 Mei  2017. Tujuan Penelitian ini adalah untuk : menganalisis faktor-faktor strategis; mendeskripsikan  strategi permodalan, produksi, pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemasaran; merumuskan alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi apa yang dapat diterapkan dalam pemasaran Industri kecil bakso di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang permasalahan yang dikaji; dapat menjadi sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan yang lebih baik di masa yang akan datang, terutama dalam strategi permodalan, produksi, pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemasaran pada industri kecil bakso yang digunakan.


Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh industri kecil bakso di 3 (tiga) Desa yaitu Desa Loceret, Desa Bajulan dan Desa Jatirejo Kecamatan Loceret  Kabupaten Nganjuk  Propinsi Jawa Timur sebanyak 43 responden dari 127 industri keci bakso di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk.  Pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dengan menggunakan triangulasi (gabungan) melalui Wawancara atau interview, Observasi dan Pencatatan. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Analisis data bersifat induktif/kualitatif melalui : (a) Analisis Faktor Internal dan Eksternal usaha kecil bakso dengan Matrik External Factors Evaluation (EFE) dan Matrik Internal Factors Evaluation (IFE) (b) Analisis Posisi usaha kecil bakso dengan Matrik Internal External (IE) (c) Analisis SWOT dan (d) Menentukan Prioritas Strategi dengan Matrik QSP (Quantitative Strategic Planning Matrix/Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif)


Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Strategi produksi industri kecil bakso adalah bahan baku yang digunakan merupakan bahan baku yang kualitasnya sedang, pembuatan bumbu sangat diperhatikan agar mendapatkan cita rasa yang khas dan tidak berubah – ubah dalam setiap produksi, tempat produksi bakso berada dibelakang/dapur  rumah produsen, penggunaan tenaga kerja yang sudah terampil dalam proses produksi bakso, pemilik industri kecil bakso ikut serta dalam proses produksi;  (2) Strategi pemasarannya adalah harga jual yang murah, peningkatan penjualan pada saat mendapatkan pesanan untuk acara tertentu dengan di barengi ciri khas dan cita rasa yang dimiliki para pedagang bakso, Promosi dengan mengaktifkan kembali koperasi untuk menaungi kebutuhan para pedagang bakso baik dari segi produksi maupun pemasaran, memanfaatkan peluang pemasaran hingga ke luar kota dengan angkatan tenaga kerja muda yang merantau; (3) Strategi pengembangan sumber daya manusia (tenaga kerja) yaitu, tenaga kerja yang sudah berpengalaman mengajarkan keterampilan dalam membuat bakso kepada angkatan kerja yang sudah siap untuk bekerja, sudah adanya rencana pengaktifkan kembali paguyuban industri bakso yang sempat berhenti dengan suatu alasan tertentu, adanya tambahan tenaga kerja dari luar daerah dalam industri kecil bakso, pemberian upah tambahan atau bonus bagi tenaga kerja yang bekerja dengan giat; (4) Sedangkan strategi permodalannya adalah, Modal awal berasal dari modal sendiri dan kurangnya kesadaran akan pentingnya pembukuan keuangan.

Published
2020-02-18
How to Cite
JANUARISTA, Witri. Strategi Pengembangan Industri Kecil Bakso Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk. Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis, [S.l.], v. 20, n. 1, p. 40-51, feb. 2020. ISSN 2715-9086. Available at: <https://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/agribisnis/article/view/904>. Date accessed: 27 dec. 2024. doi: https://doi.org/10.32503/agribisnis.v20i1.904.