Strategi Peningkatan Produktivitas Tanaman Padi Berbasis Program Listrik Masuk Sawah (Electricity For Farming) di Kabupaten Ngawi
Abstract
Produksi pangan berkelanjutan pada abad ke-21 merupakan tantangan besar dalam era masalah lingkungan global akibat perubahan iklim , peningkatan jumlah penduduk dan degradasi sumber daya alam termasuk degradasi lahan dan hilangnya keanekaragaman hayati. Sektor pertanian merupakan mata pencaharian sebagian besar penduduk desa baik sebagai petani atau buruh tani. Pada musim hujan sebagian penduduk sibuk bercocok tanam, sedangkan pada musim kemarau sebagian penduduk kehilangan pekerjaan atau menganggur karena tidak ada yang dikerjakan. Kondisi seperti ini berlangsung bertahun-tahun, untuk mengatasi lahan tadah hujan agar bisa ditanami kembali, sebagian petani membuat sumur dan airnya dipompa menggunakan mesin berbahan bakar fosil. Petani dengan cara memompa air menggunakan mesin dapat mengatasi persoalan lahan pertanian bisa berfungsi kembali. Pengairan menggunakan mesin, berdampak pada ongkos produksi pertanian menjadi meningkat. Kalau pengairan lahan pertanian menggunakan mesin pompa dibandingkan saat musim hujan sangat tidak efisien sekali. Penggunaan pompa air listrik dalam pengairan sawah dilaporkan dapat menghemat biaya produksi pertanian sampai dengan 65% dibandingkan dengan pompa air berbahan bakar solar. Sebagian besar petani yang ada di Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi telah menggunakan pompa air listrik untuk proses pengairan sawah. Pompa air listrik mudah untuk dinyalakan cukup dengan menekan saklar, sedangkan jika menggunakan pompa air berbahan bakar disel, para petani yang sudah usia lanjut akan mengalami kesulitan untuk memutar tuas starter diesel. Fungsi pengairan sangat penting untuk penanaman Padi. Program Listrik masuk sawah mampu untuk meningkatkan indeks Pertanaman (IP) padi ynag semula hanya tanam 2 kali dalam setahun mampu dirubah menjadi 3 kali dalam setahun serta mengurangi lahan bero dimusim kemarau secara nyata. Listrik masuk sawah juga bisa dimanfaatkan untuk pengendalian hama penggerek batang sehingga sangat bermanfaat untuk peningkatan produksi tanaman padi
References
Kementerian Pertanian. 2013. Konsep Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2013 – 2045. Pertanian Bioindustri Berkelanjutan. Solusi Pembangunan Pertanian Indonesia Masa Depan. Kementerian Pertanian.
Moleong, L. J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif (31 ed.). Bandung, Jawa Barat: PT Remaja Rosdakarya.
Muhamad Aziz, 2004, “Analisis Efisiensi Ekonomi Teknologi Usahatani Padi Di Sul-Sel”, Makalah, Penelitian BPTP. Sulawesi Selatan.
Murdiana., & Fadli. (2016). Peran Irigasi dalam Peningkatan Produksi Padi Sawah di Kecamatan Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara. Jurnal AGRIFO, 1(2), 1-14.
Nasrulhaq, A. (2018). Petani Bisa Hemat Biaya 65% Pasok Air Pakai Pompa Listrik. Detik.Com. Retrieved from https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4190027/petani- bisa-hemat-biaya-65-pasok-air-pakai-pompa-listrik
Nurfaidah. 2005. Analisis Nilai Tambah Produk Makanan Olahan Tradisional Berbasis Tepung Beras Ketan (Studi Kasus Di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat NTB (Http://Student-Research.Umm.Ac.Id/ Index.Php/ Dept_Of_Agribisnis/ article/ view/ 2523)
Pakpahan, M., & dkk. (2022). Metodologi Penelitian (1 ed.). Medan: Yayasan Kita Menulis.
Siswanti, R. (2005). Analisis Nilai Ekonomi Air Irigasi. Skripsi, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Sumatera Utara.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0