Analysis of the Use of Insulated Conductors on 20 kV Primary Distribution Channels
Analisa Penggunaan Penghantar Berisolasi pada Saluran Distribusi Primer 20 kV
Abstract
Seiring dengan bertambahnya kebutuhan energi listrik, baik pada sektor rumah tangga, komersial, maupun publik, maka usaha peningkatan kuantitas dan kualitas energi listrik serta pelayanannya kepada konsumen perlu mendapat pertimbangan. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan memperkecil gangguan dan kerugian yang sering terjadi pada sisi pendistribusian dengan mempertimbangkan penggunaan penghantar berisolasi pada saluran distribusi primer 20 kV. Dengan demikian energi yang hilang dapat ditekan. Penelitian ini menganalisa tentang pemakaian saluran udara distribusi primer penghantar jenis AAAC (penghantar telanjang) dan penghantar jenis AAAC-OC (penghantar berisolasi). Dari Analisa tersebut, diperoleh hasil rugi tegangan untuk penghantar jenis AAAC sebesar 0,272.I volt dan rugi tegangan untuk penghantar jenis AAAC-OC sebesar 0,184.I volt. Sehingga rugi dielektrik penghantar jenis AAAC sebesar 14,872 Watt/Km dan rugi dielektrik rugi dielektrik penghantar jenis AAAC-OC sebesar1,536 Watt/Km
References
[2] A. Tanjung, “Rekonfigurasi sistem distribusi 20 kv gardu induk teluk lembu dan pltmg langgam power untuk mengurangi rugi daya dan drop tegangan,†SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, vol. 11, no. 2, hlm. 160–166, 2014.
[3] PLN – Distribusi Jatim, “Sistem Distribusi,†1991.
[4] W. D. Stevenson, Analisis sistem tenaga listrik. Penerbit Erlangga, 1984.
[5] C. PARIPURNA, “ANALISIS RUGI-RUGI DAYA DAN JATUH TEGANGAN SALURAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20 KV PADA PENYULANG PADJAJARAN GARDU INDUK NEW JAKABARINGâ€.
[6] N. Aryanto dan M. Balkis, “Tinjauan Gangguan Jaringan Distribusi 20 Kv Penyulang Muara Aman PT. PLN (Persero) Ulp Rayon Muara Aman,†Jurnal Teknik Elektro Raflesia, vol. 1, no. 1, hlm. 16–22, 2021.
[7] P. Mangera dan D. Hardiantono, “analisis rugi tegangan jaringan distribusi 20 kv pada PT. PLN (persero) cabang Merauke,†Musamus of Journal Electro and Machine Engineering (MJEME), vol. 1, no. 2, hlm. 61–69, 2019.
[8] A. Mampori, S. Silimang, dan M. Rumbayan, “Perbaikan Tegangan Pada Saluran Distribusi 20kV Feeder Tinoring,†Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, vol. 12, no. 1, hlm. 43–48, 2023.
[9] R. Dewi, “Analisis Komponen Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 KV di Penyulang Merbau - Jambi,†Journal of Electrical Power Control and Automation (JEPCA), vol. 3, no. 1, 2020, doi: 10.33087/jepca.v3i1.36.
[10] SPLN 59 : 1985, Keandalan pada Sistem Distribusi 20 KV dan 6 KV. Jakarta, 1985.
[11] W. H. Kersting, Distribution system modeling and analysis. 2001. doi: 10.1201/9781315222424-27.
[12] A. S. Pabla dan A. Hadi, Sistem distribusi daya listrik, 2 ed. Jakarta: Erlangga, 1991.
[13] D. (Donald) McAllister, Electric cables handbook. Granada, 1982. [Daring]. Tersedia pada: https://cir.nii.ac.jp/crid/1130282273006065152
[14] SPLN 41-1 - 1991, “Syarat Penghantar.†Perusahaan Umum Listrik Negara, Jakarta, 1991.
[15] T. S. Hutauruk, “Transmisi Daya Listrik, Erlangga.†Jakarta, 1985.
[16] N. Irmea Sinisuka, Kabel Sistem Tenaga. Bandung: PLN-ITB, 1991.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.