Potensi Pupuk Bokasi Jerami Terhadap Optimalisasi Lahan Tadah Hujan Uji Percobaan Pada Bawang Merah ( Allium cepa L.) (Studi Kasus Lahan Petani Desa Bonto Bengo Kecamatan Moncongloe Maros Sulawesi Selatan)
Abstract
Usaha tani bawang merah telah dianggap menggunakan input bahan kimia sintetik terlalu tinggi, sehingga perlu dicari teknologi alternatif yang lebih ramah lingkungan dengan mengganti sebagian input kimia sintetik dengan bahan alami, seperti bahan organik. Untuk itu, diadakan kegiatan penelitian di lahan petani Desa Bonto Marannu, Kecamatan Moncongloe, Kota Maros, Provinsi Sulawesi Selatan dari bulan November 2016 sampai dengan Januari 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan dosis konsentrasi terbaik pupuk organik bokasi jerami untuk meningkatkan hasil sayuran dalam usaha tani tadah hujan. Rancangan percobaan mengguÂnakan rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan, tiap ulangan diambil 10 sampel tanaman acak. Bahan bawang merah menggunakan varietas Bima Brebes yang ditanam dengan jarak 17x17 cm, pada petak berukuran 1x1 m2. Perlakuannya adalah kombinasi jenis pupuk organik (K1 = kontrol tanpa pupuk organic/kimia, K2= kontrol pupuk kimia dan P = bokashi jerami) dengan dosis pupuk NPK (K1 = 0 kg/ha; K2 = 5gr/m2 ); bokashi jerami P1 = 5 kg/ m2; P2 = 10 kg/ m2,P3= 15kg/ m2 , P4 = 20kg/ m2 dan P5 = 25 kg/m2). Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada tanaman yang diberi bahan organik,baik, perlakuan P1, P2, P3, P4, P5 menunjukkan data tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering berbeda secara nyata. Pada tanaman yang diberi bahan organik bokasi jerami P1 = 5 kg/ m2 menunjukkan hasil paling bagus, dapat sebagai rekomendasi pemupukan buat petani untuk meningkatkan hasil panen bawang merah organik di Desa Bonto Marannu Kecamatan Moncongloe Maros Sulsel.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution License