PENGUJIAN KEUNGGULAN SAWI HIJAU GALUR TH-1601 DENGAN VARIETAS PEMBANDING
Abstract
Sawi hijau adalah tanaman sayuran yang terkenal dan mudah dibudidayakan. Sawi hijau memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh dan disukai oleh masyarakat dari kelas bawah maupun kelas atas. Keberhasilan budidaya tanaman sangat ditentukan oleh ketersediaan benih yang bermutu dan budidaya tanaman yang baik. Sedangkan ketersediaan benih sangat dipengaruhi oleh berbagai kebijakan dalam bidang pertanÃan oleh pemerintah. Bisnis benih sayuran, termasuk benih sawi hijau di Indonesia telah tumbuh dan berkembang secara alamiah. Secara bertahap system pertanian telah berubah menjadi maju yang disertai dengan perluasan lahan dan penggunaan teknologi termodern dalam budidaya tanaman termasuk penggunaan benih unggul berrmutu, khususnya benih tanaman sawi hijau. Namun pada kenyataannya masih banyak petani yang belum menggunakan benih sawi hijau yang unggul dan bermutu dalam produksi tanaman sawi hijaunya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuai produktivitas dan referensi konsumen terhadap sawi hijau varietas TH-1601 dibandingkan dengan varietas pembanding. Hasil penelitian menenjukkan perbedaan karakter varietas TH-1601 dibandingkan dengan varietas pembanding dalam beberapa karakter yaitu:tinggi tanaman, lebar daun, panjang daun, rasio berat tangkai daun dengan helai daun, umur panen dan hasil per ha. Sedangkan pada karakter jumlah daun yang dapat dikonsumsi menujukkan tidak terdapat perbedaan. Pengujian preferensi terhadap varietas TH-1601 menunjukkan bahwa responden menyukai beberapa karakter seperti: helai daun lebar, produksi tinggi, mudah dibudidayakan dan produksinya tinggi disukai oleh petani, pedagang dan konsumen akhir sawi hijau. Varietas TH-1601 menpunyai keunggulan dibandingkan varietas pembanding dalam produksi tanaman, lebar daun dan rasio berat tangkai daun dengan helai daun yang lebih tinggi
References
Rahayu, S. T., & Kirana, R. (2010). parachinensis L ) PADA PENANAMAN DI DUA LOKASI DATARAN TINGGI. 510–515.
Rukmana, R. (2002). Bertanam petsai dan sawi. Penerbit KanisiusYogyakarta.
Sanusi, A. A., Setyono, & Adimihardja, A. A. (2015). Pertumbuhan dan produksi sawi manis (Brassica juncea L.) pada berbagai dosis kompos ternak sapi dan pupuk N, P dan K. Jurnal Agronida, 1(1), 1–6.
Sarif, P., Hadid, A., & Wahyudi, I. (2015). PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) AKIBAT PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS PUPUK UREA. Jurnal Agrotekbis, 3(5), 585–591.
Siregar, R. Y. D., Iskandarini, & Emalisa. (2016). Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Ice Cream Dalam Wadah Batok Kelapa Muda di Kota Medan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Subrata, B. A. G., & Martha, B. E. (2017). Respons Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Caisim Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Biomethagreen. Jurnal Floratek, 12(2), 90–100.
Sugeng, D. S., & Priyadi, Y. (2018). Aplikasi Teknologi Kandungan Organik Pistia Stratiotes Untuk Perbaikan Sifat Fisik Tanah. Prosiding Semnas PPM 2018, 15(3), 1–6.
Winarsih, D., Prihastanti, E., & Saptiningsih, E. (2012). Kadar Serat dan Kadar Air serta Penampakan Fisik Produk Pascapanen Daun Caisim (Brassica juncea L.) yang Ditanam pada Media dengan Penambahan Pupuk Organik Hayati Cair dan Pupuk Anorganik. Bioma : Berkala Ilmiah Biologi, 14(1), 25. https://doi.org/10.14710/bioma.14.1.25-32
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution License