RESPON PERSILANGAN INTERSPESIFIK PADA TANAMAN FAMILI CUCURBITACEAE

  • Yushi Mardiana Uniska Kediri
  • Sumarji Sumarji Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Kadiri
  • Kurnia Sandy Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Kadiri

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat respon hasil persilangan interspesifik pada family  Cucurbitaceae yang meliputi tanaman melon (Cucumis melo L), semangka (Citrullus vulgaris L) dan mentimun (Cucumis sativus L). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-September 2021 di greenhouse Laboratorium Kultur Jaringan Departemen Bioteknologi PT. BISI International Tbk. Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupten Kediri. Bahan yang digunakan dalam persilangan ini merupakan galur-galur dari tanaman melon, semangka, dan mentimun koleksi plasma nutfah PT. BISI Internasional Tbk. Galur melon yang digunakan merupakan tipe hermaprodit sehingga perlu dilakukan emaskulasi, sedangkan galur semangka yang digunakan adalah tipe monoeciouse. Persilangan dilakukan pada pagi hari menggunakan serbuk sari dari bunga jantan yang segar.  Metode penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan 4 ulangan. Setiap perlakuan terdiri atas 12 persilangan. Pengamatan hasil penelitian meliputi presentase keberhasilan persilangan, jumlah buah jadi, lingkar buah jadi, dan jumlah biji pada buah jadi. Hasil pengamatan persilangan menunjukkan bahwa persilangan interspesfik pada beberapa tanaman famili Cucurbitaceae memiliki tingkat keberhasilan yang berbeda. Persilangan melon x melon menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 75% dengan jumlah biji per buah sebanyak 366,75. Persilangan semangka x semangka menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 42% dengan jumlah biji per buah sebanyak 200,00. Persilangan melon x semangka menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 33% dengan jumlah biji per buah sebanyak 346,44. Persilangan melon x mentimun menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 17% dengan jumlah biji per buah sebanyak 248,95. Persilangan semangka x melon dan semangka x mentimun menunjukkan tingkat keberhasilan 0%.

References

Badan Pusat Statistik Indonesia. (2015). Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Semusim Indonesia. Badan Pusat Statistik Indonesia. https://www.bps.go.id/publication/download.html
Ginting, S. R. N., & Taryono. (2021). Penggunaan Bantuan Penyerbukan Dalam Upaya Peningkatan Hasil Benih Beberapa Aksesi Mentimun (Cucumis sativus L .). Vegetalika, 10(2), 140–148. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/veg.54781
Haryani, W., Siregar, I., & Ratnaningtyas, L. A. (2016). Buah Mentimun dan Tomat Meningkatkan Derajat Keasaman (pH) saliva dalam Rongga Mulut. Jurnal Riset Kesehatan, 5(1), 21–24. http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jrk
Hayati, P. K. D., & Hasnah, N. (2018). Variabilitas Fenotipik Hasil Persilangan Mentimun Padang Generasi F2. In P. K. D. Hayati, Sutoyo, & M. Fadli (Eds.), Prosiding Seminar Nasional PERIPI (pp. 377–382). LPTIK Universitas Andalas. http://repo.unand.ac.id/27745/1/PK%26Nurdiatul Peripi 2019.pdf
Kuswanto, Yulistyarini, T., Agisimanto, D., & Nastiti, D. M. (2019). Indo Hits: Sumber Daya Genetik Tanaman Buah Subtropika Potensial (1st ed.). PT Penerbit IPB Press. www.ipbpress.com
Marwoto, B., Badriah, D. S., Dewanti, M., & Sanjaya, L. (2012). Persilangan Interspesifik dan Intergenerik Anggrek Phalaenopsis Untuk Menghasilkan Hibrid Tipe Baru. Prosiding Seminar Nasional Anggrek, 1(1), 101–116.
Pratiwi, N., & Rosmayati. (2016). Tingkat Keberhasilan Persilangan Mentimun (Cucumis sativus L.) Varietas Gupita Dan Mercy. Jurnal Pemuliaan Tanaman Pangan Dan Hortikultura, 1(1), 1–6.
Satoto, & Rumanti, I. A. (2011). Peranan Galur Mandul Jantan dalam Perakitan dan Pengembangan Padi Hibrida. Iptek Tanaman Pangan, 6(1), 14–29.
Setiawati, T., Karuniawan, A., Supriatun, T., & Karyono. (2016). Persilangan Interspesifik Ipomoea batatas (L.) Lam. dengan I. trifida (H.B.K.) G. Don. Berumbi Asal Citatah, Jawa Barat. Buletin Kebun Raya, 19(1), 11–20.
Siregar, H.-M., & Ardi, W. H. (2017). Pewarisan Sifat Warna Daun Pada Hibrid Baru Hasil Persilangan Interspesifik Begonia masoniana Irmsch. ex Ziesenh dan Begonia kui C.-I Peng (A. Agustien, Syaifullah, R. Pitopang, Nurainas, S. Ilyas, & R. Kurniawan (eds.); Issue September). Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas.
Ujianto, L., Idris, & Yakop, U. M. (2012). Kajian Heritabilitas dan Heterosis pada Persilangan antara Kacang Tunggak dengan Kacang Panjang. Buletin Plasma Nutfah, 18(1), 9–17.
Warda, I. M., & Waluyo, B. (2020). Kompatibilitas Persilangan Interspesifik Pada Spesies Cabai. Jurnal Kultivasi, 19(3), 1210–1216. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v19i3.29234
Yuniastin, B. W., Ujianto, L., & Mulyati. (2018). Kajian Tingkat Keberhasilan Persilangan Antara Melon (Cucumis melo L) dengan Blewah (Cucumis melo var cantalupensis). Crop Agro, 11(1), 33–39.
Zawani, K., Idris, & Ujianto, L. (2016). Kajian genetik pada hibrida hasil persilangan antar spesies pada genus cucumis. Jurnal Agroteksos, 26(1), 1–25.
Zufahmi, Dewi, E., & Zuraida. (2019). Hubungan Kekerabatan Tumbuhan Famili Cucurbitaceae Berdasarkan Morfologi di Kabupaten Pidie Sebagai Sumber Belajar Botani Tumbuhan Tinggi. JAR, 2(1), 7–14.
Published
2022-10-04
How to Cite
MARDIANA, Yushi; SUMARJI, Sumarji; SANDY, Kurnia. RESPON PERSILANGAN INTERSPESIFIK PADA TANAMAN FAMILI CUCURBITACEAE. Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia, [S.l.], v. 7, n. 2, p. 111-117, oct. 2022. ISSN 2548-9372. Available at: <https://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/HijauCendekia/article/view/2809>. Date accessed: 23 dec. 2024. doi: https://doi.org/10.32503/hijau.v7i2.2809.