PENGARUH JARAK TANAM DAN PUPUK PELENGKAP CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium cepa L.) VARIETAS THAILAND
Abstract
Bawang merah merupakan salah satu jenis sayuran yang tingkat konsumsinya cukup tinggi, karena merupakan bumbu harian. Tingkat konsumsi yang tinggi ini harus diimbangi dengan, peningkatan produksi bawang merah. Banyak cara yang bisa dilakukan sebagai upaya peningkatan, produksi bawang merah, diantaranya pengaturan jarak tanam dan pemberian pupuk organik. Tujuan, penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan pemberian pupuk pelengkap cair, Superbionik terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. Penelitian dilakukan di Desa Sidowareg, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri dengan tekstur tanah liat, pH tanah 6,5, ketinggian tempat 125 m dpl. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2017. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama adalah pengaturan jarak tanam terdiri dari 3 level, yaitu J1 : 10 cm x 15 cm; J2 : 10 cm x 20 cm dan J3 : 10 cm x 25 cm. Faktor kedua adalah dosis pupuk cair Superbionik terdiri 3 level, yaitu D1 : 200 l/ha; D2 : 400 l/ha serta D3 : 600 l/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara jarak tanam dan dosis pupuk Superbionik berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman bawang merah, tetapi tidak berpengaruh terhadap jumlah anakan dan berat basah umbi. Jarak tanam berpengaruh terhadap jumlah anakan dan berat basah umbi. Jarak tanam 10 cm x 20 cm menghasilkan tanaman bawang merah dengan jumlah anakan paling banyak dan bobot basah umbi paling berat.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution License